Panas Buangan Komputer, Primadona Kala Musim Dingin
Elemen: Api
Saat musim dingin tiba, suhu udara di
negeri empat musim, memang menjadi tantangan tersendiri terutama bagi warga
yang terbiasa hidup di iklim tropis, atau bahkan bagi warga pribumi. Minusnya
temperatur mengharuskan setiap rumah memiliki alat pemanas/penghangat rumah. Ternyata
hingga kini masih banyak rumah menggunakan tungku pembakaran dengan cerobong
asap sebagai pemanas rumah mereka. Kalau begitu, apa kabar lapisan ozon bumi
tersayang ini?
tersayang ini?
Masyarakat di negara empat musim memang
memiliki cara tersendiri untuk melawan dinginnya udara di musim dingin, tak
terkecuali dengan Belanda. Bukan karakter bangsa Belanda namanya kalau tidak
ada inovasi. Kini telah muncul Nerdalize, suatu proyek yang diusung oleh
beberapa mahasiswa Belanda. Mereka mencoba untuk mewujudkan konsep sumber
energi ramah lingkungan. Nerdalize memanfaatkan kembali panas hasil buangan
server komputer untuk membuat udara di rumah menjadi hangat, menghemat tagihan untuk
penghangat rumah, plus mengurangi biaya pemeliharaan server komputer bagi
perusahaan atau universitas.
Menghangatkan rumah dengan server komputer?
Saat asyik bermain laptop atau komputer,
pastilah kita dapat merasakan adanya panas yang keluar dari lubang udara
perangkat tersebut. Nah, panas yang dihasilkan komputer atau laptop saat
bekerja biasanya hanya dianggap sebagai efek samping yang diabaikan bagi
sebagian masyarakat.
Cerita berawal pada suatu malam kala musim
dingin, Boaz Leupe (salahsatu dari tiga co-founder Nerdalize) memecahkan
thermostat (alat pengatur panas) di rumahnya saat sedang merenovasi rumah. Suhu
dalam rumahnya kemudian menjadi semakin rendah. Di tengah dingin yang
menyergap, Boaz dan teman yang tinggal satu rumah terus menggunakan laptopnya
untuk mendapatkan udara panas buangan yang setidaknya dapat menghangatkan
mereka. Bahkan mereka berandai-andai akan membeli 100 laptop saat itu juga agar
dapat menghangatkan seisi rumah.
Berkat ide ‘konyol’ tersebut, tercetuslah
Nerdalize. Dengan kreativitas tinggi, mereka giat melakukan percobaan terhadap proyek
Nerdalize ini. Nerdalize kemudian bermitra dengan Eneco, perusahaan energi
Belanda yang sudah memiliki setidaknya 2 juta pelanggan.
Eneco selanjutnya melakukan uji coba terhadap
Nerdalize selama 9 bulan. Uji coba dilakukan dengan menginstal e-Radiator di
lima rumah pelanggan, di mana e-Radiator tersebut telah terhubung ke server
komputer yang digunakan oleh pusat data perusahaan atau universitas di Belanda.
Server komputer tersebut pastinya akan membuang panas saat menyelesaikan tugas-tugas
komputasi dan panas itu akan mengganggu kestabilan server komputer jika tidak
dibuang. Server komputer
tersebut pun terhubung dengan jaringan The Nerdalize Cloud, sebuah platform
komputer yang membuat biaya pemeliharaan server data lebih terjangkau. Energi untuk
memelihara kestabilan server data yang digunakan lebih hemat hingga 55%, karena
panas yang dibuang server data akan disalurkan ke e-Radiator yang telah
terinstal tadi. Rumah yang telah menginstal e-Radiator tadi akan menggunakan
panas yang dibuang dari server komputer (sekitar 50-65º C) tersebut untuk
menghangatkan rumah mereka.
Nerdalize sangat ecofriendly karena
selain tidak menyebabkan kebisingan, secara efektif Nerdalize mampu memanfaatkan
energi yang sama sebanyak dua kali dalam satu sistem: untuk pemeliharaan server
data dan juga pemanas ruangan. Juru bicara Eneco, Marcel van Dun, mengatakan
pengguna e-Radiator bisa melihat penurunan di tagihan pemanas rumah tangga
mereka dengan rata-rata sebesar € 400 (sekitar Rp 5.500.000).
Leiden University Medical Center telah
menggunakan server komputer yang terhubung jaringan The Nerdalize Cloud untuk
menjalankan sejumlah kalkulasi riset yang mereka lakukan. Bahkan
di awal kemunculannya, Nerdalize menjadi nominasi dalam TIMMIE Awards 2015
kategori Most Innovative Company.
Kini hanya dengan menginstal e-Radiator
yang terhubung dengan The Nerdalize Cloud, kita dapat merasakan hangat di rumah
kita. Perusahaan atau universitas pun dapat lebih hemat energi untuk server
pusat data mereka. Nerdalize karya putra Belanda ini memberikan solusi baru
yang brilian meski sederhana dengan memanfaatkan secara tepat panas buangan
tersebut.
Terus menggali inovasi tanpa batas telah
mendarah daging pada bangsa Belanda. Ada saja inovasi yang dilakukan meskipun
negara mereka sudah sangat maju di berbagai lini. Sudah seharusnya bangsa
Indonesia juga menanam karakter inovatif tanpa batas seperti Belanda.
Referensi:
Oleh Siska Lipdyaningsih, tulisan ini diikutsertakan dalam Holland Writing Competition 2015.
No comments: